Hikmah di Balik Hijab Syar'i Muslimah

Hikmah di Balik Hijab Syar'i Muslimah. Agama Islam merupakan satu-satunya agama yang memuliakan wanita. Wanita ibarat mutiara yang tak ternilai harganya, hingga harus dijaga dan diperlakukan dengan lembut, agar tidak menjadi rusak karena dijamah oleh tangan-tangan jahat yang ingin mengotorinya. Hal ini bertolak belakang dengan perlakuan yang diberikan oleh masyarakat non Muslim, baik dimasa lalu maupun dimasa sekarang.

Bukan rahasia lagi bahwa barat (Western) telah mengalami keterpurukkan moral hingga pada titik nadir. Kaum wanita disana tidak lagi memiliki kehormatan dan kemuliaan. Mereka bahkan mendapatkan perlakuan yang sangat buruk dan dieksplotasi sedemikian rupa. Mereka diracuni dan dicekoki dengan slogan "Freedom/Kebebasan", dan dibuai dengan isu kesetaraan gender. Menyaksikan kondisi kaum Muslimin yang sedemikian ketat menjaga nilai-nilai keluhuran dan moral, hingga mereka hidup dalam kondisi tenang, sementara kaum Muslimah terpelihara kehormatannya dan mendapatkan perlakuan yang sangat mulia, masyarakat barat merasa iri, dengki, dan tidak rela dengan kondisi tersebut. 

Mereka ingin merenggut kehormatan dan kemuliaan yang selama ini dinikmati oleh kaum Muslimin, lalu menulari mereka dengan berbagai keburukkan dan meracuni kaum Muslimah dengan isu kebebasan dan kesetaraan gender. Mereka mengatakan bahwa hijab merupakan simbol penindasan, perenggutan hak dan pelanggaran terhadap kebebasan kaum wanita, sehingga harus ditanggalkan. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, mereka menggunakan berbagai sarana dan cara. Hingga akhirnya hijab syar'i ditinggalkan oleh kaum Muslimah dan dianggap sebagai simbol kemunduran dan tidak lagi relevan untuk dikenakan di masa sekarang.

Tulisan ini merupakan salah satu upaya untuk meluruskan persepsi salah terhadap hijab syar'i yang selama ini terlanjur berkembang di kalangan kaum Muslimin. Dengan begitu meyakinkan mampu mendudukkan permasalahan hijab, baik dilihat dari tinjauan syar’i, histori, empiris maupun medis. Sehingga tidak tersisa lagi alasan bagi siapapun untuk menolak hijab syar'i.